Makan lebih banyak buah turunkan risiko depresi di usia tua

Written by jiwajgeinnna on August 11, 2024 in bugar with no comments.

Studi terbaru menunjukkan bahwa makan lebih banyak buah dapat membantu menurunkan risiko depresi di usia tua. Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di University College London menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak buah memiliki risiko depresi yang lebih rendah ketika mencapai usia tua.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 14.000 orang yang berusia di atas 50 tahun dan dilakukan selama lebih dari 10 tahun. Para peserta diminta untuk melaporkan pola makan mereka, termasuk konsumsi buah-buahan, dan diuji untuk depresi setiap dua tahun.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi rata-rata 3 porsi buah sehari memiliki risiko depresi yang 15% lebih rendah dibandingkan dengan orang yang hanya mengonsumsi 1 porsi buah sehari. Para peneliti juga menemukan bahwa buah-buahan seperti apel, pir, stroberi, dan jeruk memiliki efek perlindungan yang lebih besar terhadap depresi.

Buah-buahan kaya akan antioksidan, serat, dan nutrisi penting lainnya yang dapat membantu menjaga kesehatan otak dan mood. Antioksidan dalam buah-buahan dapat melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel otak dan memicu peradangan, yang dapat berkontribusi pada perkembangan depresi.

Selain itu, serat dalam buah-buahan juga dapat membantu menjaga kesehatan usus dan mikrobiota usus, yang memiliki keterkaitan dengan kesehatan mental. Nutrisi penting lainnya seperti vitamin C, vitamin E, dan folat juga dapat membantu menjaga kesehatan otak dan mood.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengonsumsi lebih banyak buah-buahan setiap hari untuk menjaga kesehatan fisik dan mental kita, terutama saat memasuki usia tua. Selain itu, kita juga perlu memperhatikan pola makan yang seimbang dan gaya hidup sehat lainnya untuk mengurangi risiko depresi dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat mendorong kita semua untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental kita.

Comments are closed.