Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengungkapkan bahwa penyebaran wisatawan di Bali masih belum merata. Hal ini disampaikan dalam acara diskusi yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada hari Rabu (12/05).
Menurut Menparekraf, sebagian besar wisatawan yang datang ke Bali cenderung berkumpul di beberapa destinasi wisata populer seperti Kuta, Seminyak, dan Ubud. Hal ini menyebabkan daerah lain di Bali tidak mendapatkan kunjungan wisatawan yang seimbang.
“Kita harus memperhatikan penyebaran wisatawan di Bali agar daerah-daerah lain juga mendapatkan manfaat dari industri pariwisata,” ujar Sandiaga Uno.
Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kunjungan wisatawan ke Bali pada tahun 2020 mengalami penurunan yang signifikan akibat pandemi Covid-19. Namun, seiring dengan pemulihan pariwisata, jumlah wisatawan ke Bali kembali meningkat pada tahun 2021.
Menparekraf juga menyampaikan bahwa pemerintah akan terus melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan pariwisata di daerah-daerah terpencil di Bali agar dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
“Kita akan terus bekerja sama dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait untuk mengembangkan pariwisata di Bali secara merata dan berkelanjutan,” tambah Sandiaga Uno.
Diharapkan dengan adanya perhatian yang lebih intens terhadap penyebaran wisatawan di Bali, daerah-daerah lain di pulau ini juga dapat mendapatkan manfaat ekonomi yang lebih besar dari sektor pariwisata. Semoga upaya yang dilakukan oleh pemerintah dapat mempercepat pemulihan pariwisata di Bali dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.