Transplantasi ginjal merupakan sebuah prosedur medis yang dapat memberikan harapan baru bagi orang yang mengalami gagal ginjal. Namun, bagi orang dengan HIV, prosedur ini seringkali dihindari karena khawatir akan risiko infeksi dan penurunan kekebalan tubuh yang lebih rendah.
Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa transplantasi ginjal aman dilakukan di antara orang dengan HIV. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal medis The New England Journal of Medicine menemukan bahwa transplantasi ginjal pada pasien HIV memiliki tingkat kelangsungan hidup yang sama dengan pasien tanpa HIV.
Studi ini melibatkan 42 pasien dengan HIV yang menjalani transplantasi ginjal di Amerika Serikat antara tahun 2005 hingga 2019. Hasilnya menunjukkan bahwa 93% dari pasien tersebut tetap hidup setelah satu tahun transplantasi, dan 84% tetap hidup setelah lima tahun.
Menurut para peneliti, hasil ini menunjukkan bahwa transplantasi ginjal aman dilakukan di antara orang dengan HIV asalkan mereka menjalani terapi antiretroviral untuk mengontrol virus HIV mereka. Selain itu, para pasien juga harus menjalani tes kekebalan tubuh secara teratur untuk memantau kondisi mereka.
Meskipun demikian, para peneliti juga mengakui bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami lebih lanjut tentang efek jangka panjang dari transplantasi ginjal pada pasien dengan HIV. Namun, temuan ini memberikan harapan baru bagi mereka yang mengidap HIV dan juga mengalami gagal ginjal.
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan stigma terhadap transplantasi ginjal pada pasien dengan HIV dapat berkurang. Para pasien dengan HIV juga diharapkan dapat mengakses perawatan yang sama dengan pasien tanpa HIV untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.