Berharap rupiah berlipat dari kulit ketupat
Ketupat, makanan khas Indonesia yang biasanya disajikan saat Lebaran, ternyata memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar makanan lezat. Di balik kulit ketupat yang terbuat dari anyaman daun kelapa, terdapat harapan dan doa yang tersemat dalam setiap ketupat yang dibuat.
Salah satu harapan yang sering tersemat dalam ketupat adalah harapan agar rezeki kita berlipat ganda. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat ketupat sendiri memiliki bentuk yang menyerupai bungkus uang atau kantong rezeki. Dengan menyantap ketupat, kita berharap agar uang atau rezeki yang kita miliki juga bisa berlipat seperti lipatan-lipatan ketupat yang terdiri dari ribuan anyaman.
Di tengah situasi ekonomi yang belum stabil akibat pandemi Covid-19, harapan agar rupiah kita berlipat ganda tentu menjadi keinginan banyak orang. Banyak yang berharap agar mata uang rupiah dapat menguat dan nilai tukar terhadap mata uang asing bisa meningkat. Dengan begitu, daya beli masyarakat bisa meningkat dan kehidupan ekonomi bisa kembali pulih.
Namun, harapan semata tidaklah cukup. Dibutuhkan upaya nyata dari pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk mewujudkan harapan tersebut. Pemerintah perlu melakukan kebijakan-kebijakan ekonomi yang tepat untuk mendukung penguatan nilai tukar rupiah. Pelaku usaha perlu mengoptimalkan produksi dan pemasaran produk dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada impor. Sedangkan masyarakat perlu menjaga kestabilan mata uang dengan tidak menimbun dollar dan mempercayakan uangnya pada investasi yang menguntungkan.
Dengan tekad dan kerja keras bersama, harapan agar rupiah bisa berlipat dari kulit ketupat bukanlah sekedar angan belaka. Bersama-sama kita bisa mewujudkan impian tersebut dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang sejahtera dan mandiri secara ekonomi. Semoga harapan ini segera terwujud dan kita semua bisa merasakan manfaatnya. Selamat menyambut Hari Raya Idul Fitri, semoga berkah dan keberkahan senantiasa menyertai kita semua. Aamiin.